Kamis, 21 Desember 2017

DIET BERAKHIR JERUJI

  DIET BERAKHIR JERUJI

   Adalah Joe, yang hanya bisa mengejar tukang bakso dengan pandangannya yang pilu, Joe merupakan mahasiswa yang bisa dikatakan maniak weight loss, yang mengatur diet sehat dan diet ketat---macam betul. Hari-hari ia isi dengan konsumsi makanan penuh gizi rendah kalori, plus dengan hati yang tidak menikmati. Joe tidak menyadari bahwa ia tidak terlahir kurus, kedua orang tuanya gemuk, hampir seluruh sanak nya gemuk, kecuali satu orang, yaitu Alex, si buncit yang humoris.
  
   Namun Joe percaya dengan motivasi dari seminar bisnis multilevel yang pernah digelutinya 5 bulan lalu, "tidak ada yang tak mungkin", "jika kalian ingin mencapai apa yang kalian inginkan", dan "sukses usia muda", tentu saja sukses bagi Joe adalah sukses menurunkan berat badan, apa yang membuat Joe tidak pernah berhasil adalah nafsu makan yang sama besar dengan badan, memang ia memakan sayur, dengan porsi yang sangat banyak.
  
   Suatu hari ia membaca sebuah artikel "Tertawa dapat membakar lemak" dan dengan sangat serius menanggapi, Joe sama dengan kedua orang tuanya, pemurung dengan muka berlemak---sulit dibuat tertawa. Namun hari dimana ia membaca artikel itu adalah hari dimana ia seolah terlahir kembali. Joe menjadi pribadi yang gampang sekali tertawa, bahkan saat seseorang berbicara serius (pada saat itu Joe menerima caci maki), sikap Joe yang berubah tentu mengundang berbagai penafsiran dari masyarakat, dan didominasi oleh pandangan bahwa ia telah gila.
  
   Sedikit namun sakit, Joe perlahan-lahan diabaikan, teman-temannya sering memandang paham ke arahnya ketika ia mencoba berbicara hal yang lucu, hanya merespon berupa tersenyum penuh simpati, keluarga Joe pun perlahan mulai mengabaikannya, dan ketika Joe menimbang badannya ,mendapati beratnya hanya berkurang sedikit, beberapa ons, ia meningkatkan intensitas 'latihannya'.
  
   Hingga pada suatu pagi, pihak keluarga sudah tidak kuat lagi dan melaporkan Joe ke rumah sakit Jiwa di pusat kota, dan sorenya datanglah sebuah avanza hitam ke rumah Joe, membawa lima orang dokter jiwa (orang tua Joe sudah mengatakan sebelumnya kalau Joe bertubuh besar dan suka melawan) dan menyeret paksa Joe ke dalam mobil, bahkan Joe tetap tertawa karena salah satu motivasi nya dalam latihan tertawa ini adalah "memandang positif dari segala sesuatu", singkat cerita, Joe harus menginap sampai waktu yang belum ditentukan di balik jeruji besi yang dicat putih, bersama penghuni-penghuni lain yang melakukan 'latihan' yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar