Senin, 15 Desember 2014
Dunia dalam jurang 4
Sang kakek melanjutkan ceritanya "ya, peperangan, pasti ada yang dimana setiap tahun sekali, penduduk-penduduk disini saling berebut wilayah, masing-masing akan saling membunuh, sulit untuk lari, kita harus melawan atau bertahan ditengah peperangan ini, tidak bisa lari"
"Berarti kakek hebat dong, udah puluhan tahun bisa bertahan?" tanya Aaron.
Sambil sedikit tertawa, sang kakekpun melanjutkan ceritanya "Disini bukan otot yang menentukan seberapa lama kita akan hidup, tapi otak kita, penduduk-penduduk disini rata-rata kekuatannya diatas kita manusia, tetapi jarang sekali dari mereka yang pandai menggunakan akalnya, kita manusia memang dari sananya punya akal yang sempurna, jika kita bisa menggunakan akal ini dengan benar, kita pun bisa menaklukkan apapun, kakek memang sebelum menjadi penguasa kawasan ini, mati-matian berjuang, membunuh di saat mereka tidur, bersembunyi agar tidak ketahuan, dan mengadu domba mereka agar saling membunuh, dan ketika sudah menjadi penguasa, kakek hanya memerintahkan saja, tidak perlu ikut berperang"
"Hebat kek, di dunia yang seperti ini, kakek masih punya semangat hidup, di dunia dalam jurang ini, rata-rata manusia akan frustasi, karena tidak menemukan kawan dan selalu dihantui dengan penduduk-penduduk disini" kata Aaron sambil melihat-lihat ke sekeliling.
Sang kakek tidak memberikan tanggapan lagi, namun dia memberikan isyarat agar Aaron mengikutinya, Aaron pun menganggukkan kepala dan mereka berdua pun mulai jalan menuju timur.
Malam menjadi semakin gelap, jam menunjukkan tepat jam 11.45 malam, seorang kakek dan anak muda terlihat sedang jalan berdua menyusuri daerah tersebut, tampaknya mereka akan menuju ke suatu tempat. Ada suatu ikatan yang sangat kuat diantara mereka, seperti kakek dan cucunya, mereka tampak sangat akrab di sepanjang jalan, tidak berapa lama kemudian, sampailah mereka.
"Nah, ini tempat kakek tinggal" kata kakek menunjuk sebuah rumah kayu yang tampak sederhana sekali.
"Ini? kakek tinggal disini selama ini? "tanya Aaron dengan raut muka yang sedikit bingung.
"Bukan, kakek tinggal disini baru 3 bulan ini, kakek sering pindah, mengingat untuk hidup di dunia bawah jurang ini membutuhkan tempat yang strategis agar tidak mudah terkena hal-hal yang tidak diinginkan" jawab kakek dengan tenang.
Sang kakek kemudian mengajak Aaron untuk masuk, dia tak menutup pintunya, tampaknya ada sesuatu yang akan datang, namun raut wajahnya tetap tenang tak menunjukkan adanya bahaya yang akan datang, sorot matanya teduh menatap Aaron.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar