Rabu, 02 Desember 2015

Dunia Dalam Jurang 10

Suasana rumah itu langsung berubah menjadi tegang ketika pak Joko berkata seperti itu, terlebih pak Akbar, terdapat beragam emosi yang terlihat dari wajahnya, "itu benar kan,Pak?"tanya pak Akbar, sambil memandang mata pak Akbar dengan tatapan yang dalam, dia mengangguk sedikit, lalu berkata "sebenarnya tidak ada yang mati jika jatuh kesana, hanya saja, mereka masuk ke dalam dunia dimana evolusi tidak ada, mereka akan menemukan manusia-manusia purba, binatang purba, tumbuh-tumbuhan yang telah hidup ratusan juta tahun yang lalu, Aaron mungkin saja bertemu dengan Badri, atau mungkin warga desa yang dulunya pernah jatuh kesana, jika Aaron bertemu dengan Badri maka selamatlah ia, Badri adalah anak dari seorang ayah yang sakti mandraguna, konon taruman mampu membunuh singa dengan 1 tamparan, dan ketika dia menendang pohon, pohon itu akan tercabut akar-akarnya sehingga pohon itu pun roboh, taruman mempunyai 3 anak, 2 laki-laki termasuk Badri, dan satu lagi Sridewi, yang merupakan dukun wanita pertama yang ada didesa ini, dia adalah adik badri, aku tidak tau dimana dia tinggal, tapi kabarnya dia tinggal bersama keluarganya di kota yang cukup jauh dari sini" tiba-tiba pak Akbar memotong "apa bapak bisa membantu kami untuk menemukan Sridewi?", Pak Joko tampak berpikir sejenak, lalu berkata "jika satu manusia terhubung dengan manusia yang lain, maka tidak ada yang tidak bisa kita cari, semua itu tergantung kepekaan batin saja", Pak Akbar tampak masih bingung, wajahnya seakan berbicara, "aku harus menemukannya karena dia pasti tau bagaimana kondisi anakku", sementara Istri Pak Joko datang membawakan minuman, "gak usah repot-repot, bu" kata istrinya pak Akbar, sementara Adik-adik Aaron hanya senyum sambil menerima minuman itu.
"Aku bisa membantumu untuk melihat bagaimana kondisi Aaron, tapi bukan untuk mempertemukanmu kepadanya" kata pak Akbar, "Tidak apa-apa, Tidak apa-apa" langsung dijawab pak Akbar dengan suara yang seolah-olah penuh harap, "oke, aku akan ritual nanti malam dan akan kukabarin pak Akbar besok, sekarang ayo kita minum dulu" kata Pak Joko sambil senyum melihat satu per satu anggota keluarga pak Akbar, "yuk mari" kata pak Joko, lalu meminum minumannya.
Setelah sudah hampir malam, keluarga Aaronpun berpamitan untuk pulang ke keluarga Pak Joko, "terima kasih pak,bu, maaf kami ngerepotin ya" kata pak Akbar sambil menyalami pak Joko dan istrinya, "kami pamit dulu ya" lanjut ibu Aaron, "ah, gapapa kok, sesekali berkunjung sekalian memperkuat tali persaudaraan kita" kata pak Joko sambil sedikit tertawa, sementara istri pak Joko hanya tersenyum, keluarga Aaron pun melangkahkan kaki meninggalkan rumah Pak Joko dan berjalan ke arah rumah mereka, disela-sela perjalanan, ibunya Aaron bilang "Yah, sudah sedikit berkurang rasa cemas ibu karena mendengar berita bahwa Aaron tadi masih hidup", "yaaa semoga aja apa yang dibilang pak Joko tadi benar ya bu" jawab pak Akbar, sementara bulan sudah muncul dilangit, menerangi perjalanan sebuah keluarga yang hatinya masih penuh dengan pertanyaan, dari atas mereka tampak seperti sesuatu yang misterius, mengingat belum lengkapnya lampu penerangan jalan di desa itu, jadi ada jalan-jalan khusus yang benar-benar gelap sekali, tidak pernah ada bahaya yang ditimbulkan oleh manusia seperti maling, pembunuhan dan lain-lain di desa itu, kecuali disebabkan oleh sesuatu yang berada di dalam jurang sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar